Tuesday, August 26, 2008

cita-cita bangsa

setiap umat memiliki pandangan tentang akan masa depannya, baik itu untuk negaranya, bangsanya, lingkungannya, keluarganya ataupun lebih khusus untuk dirinya sendiri. setiap pemikiran yang muncul dalam diri ini tak lepas dari hasil perenungan fenomena yang dialaminya, meskipun itu positif pasti akan diikuti dengan yang negatif. dalam menghadapi realita kehidupan yang semakin amburadul karena berbagai etika masyarakat terus meluntur oleh derasnya arus globalisasi pada akhir-akhir ini, jika para individu yang mulai dirinya terseret itu, maka bagi individu yang lain agar selalu mengingatkan dan mengarahkan pada hal yang sesuai dengan etika atau norma yang berlaku.
setelah kurun waktu berlalu, sejak awal di indonesia terjadi penjajahan dari belanda, jepang, portugis dan yang pernah menginjakkan bangsanya pada bumi pertiwi ini(dan yang belum terceritakan ataupun cuma sebentar) selalu mengajarkan berbagai disiplin ilmu, akan tetapi belum memberikan pemahaman yang lebih bagi anak bangsa ini untuk mempelajarinya ("keburu") tertindas oleh ulah mereka. banyak peninggalan sejarah yang dapat kita petik hikmahnya dengan mempelajari estetika sebuah disiplin ilmu melalui media peninggalan yang masih ada saat ini.
kita tahu dahulu nenek moyang memberikan cita-cita (visi) akan kemerdekaan negara kedaulatan republik Indonesia pada tiap generasi ke generasi selanjutnya, karena batas umur manusia tidaklah panjang seperti imajinasi akan kemerdekaan yang sebebas-bebasnya, baik itu fisik, mental ataupun pemikiran. para pejuang yang telah menghabiskan waktunya untuk memerdekakan dalam kurun waktu yang lama, selalu diikuti dengan men"transfer"kan cita-cita bangsa. selama ini dalam era globalisasi cita-cita bangsa semakin meluntur oleh generasi yang tidak mau tahu apa pentingnya sebuah visi atau cita-cita.
untuk memberikan pandangan terhadap visi bangsa ini dengan turut serta mengajarkan anak-anak muda dengan berbagai disiplin ilmu yang telah disalahgunakan tidak pada tempatnya, bila generasi yang lebih tua tidak menyadari hal ini, maka sungguh sengsaranya masa depan anak bangsa. karena itu sebuah cita-cita bersama dalam mewujudkan rasa adil terhadap rakyat indonesia, mari kita "transfer"kan cita-cita bangsa terhadap generasi muda saat ini selaku penerus tongkat estafet kemerdekaan.
realita masa kini banyak ditemukan kebobrokan nilai-nilai "transfer" yang mengumbarkan individualisme dan hipokritisme, sangat disayangkan kenapa masyarakat yang berbudi luhur dapat mempercayai hal-hal yang belum pernah dia bayangkan akibatnya,itu semua terjadi pada kebangkitan negeri kita dari memperjuangkan nilai-nilai kebobrokan para penggede bahkan para pendidik keilmuan yang moralnya semakin bejat..
NA'UDZUBILLAH MIN DZAALIK!!!.

Friday, August 15, 2008

ide dadakan

semakin mendekati waktu sholat subuh, keluar ide untuk mengembangkan blog ini lebih baik dengan mengisinya lebih banyak konten-konten yang berkaitan dengan mata kuliah yang ada di kampus atau yang berkaitan dengan apa yang aq raih dalam perjalanan meraih setetes ilmu dari samudra keilmuan-Nya. semoga apa yang ada dalam benak pemikiranku saat ini dapat tercapai dan lancar semuanya...amiiiin

"siapa yang jadi bantuan?" sayalah bantuan...!!!

dalam kehidupan yang serba rumit ini banyak sekali pengalaman yang kita temui dalam rutinitas sehari-hari, dari sepersekian saja banyak yang membuat keadaan orang menjadi kacau atau stress dan tidak jarang pula banyak yang mengalami kesuksesan setelah jatuh bangun menghindari terpaan cobaan dan ujiannya hidup. keadaan yang seperti sering kali terlupakan oleh manusia untuk menghargai atau menggunakan nikmat yang telah diberikannya, yaitu otak dan hati nurani. kenapa kita tidak mau menggunakannya semaksimal mungkin atau memaksanya untuk bertahan (survive) dalam kehidupan ini.

sebagai makhluq tuhan yang diberikan kemampuan daripada makhluq-Nya yang lain kita harus saling mengingatkan dan memberikan semampu kita, agar kenikmatan yang dirasakan dapat juga dinikmati oleh yang lainnya.

sebagaimana tersebut diatas kita semua adalah bantuan bagi diri sendiri, orang lain ataupun makhluq lain yang sedang membutuhkan atas rizqi yang telah kita terima selama hidup ini. mari kita mencari makna dari kebutuhan akan bantuan itu sendiri, terima kasih tuhan atas segala karunia-Mu.